Dikontribusikan oleh Dr. Hardi Prasetyo
Vanderkluysen 2014
Komposisi dan pelepasan ledakan gas pada
Lusi mud volcano (Java Timur, Indonesia)
Composition
and flux of explosive gas release at LUSI mudvolcano (East Java, Indonesia)
Loyd
Vanderkluysen, Michael R. Burton, Amanda B. Clarke, Hilairy E. Hartnett and
Jean-Francois Smekens
Geochemistry,
Geophysics, Geosystems 10.1002/2014GC005275
VANDERKLUYSEN
ET AL. VC 2014. American Geophysical Union
Vanderkluysen
2014
Komposisi dan pelepasan ledakan gas pada Lusi mud volcano (Java Timur, Indonesia)
Composition and flux of explosive gas release at LUSI
mudvolcano (East Java, Indonesia)
Loyd
Vanderkluysen, Michael R. Burton, Amanda B. Clarke, Hilairy E. Hartnett and
Jean-Francois Smekens
Pokok-pokok
bahasan dan Kata Kunci
Kesimpulan
·
Kegiatan
Lusi mud volcano didominasi oleh
pecahnya gelembung, memicu air lumpur mancur diselingi masa diam 3 menit:
·
Komposisi
gas telah dilepaskan selama ledakan terdiri dari 98 % mol uap air, 1,5% mol karbon
dioksida, dan 0,5 % mol metana:
·
Total
gas
yang
dilepaskan pertahun: 2.300 CH4, 30.00 CO2, dan 800.000 H20 Ton/tahun
·
Batas
atas aliran “slug” lumpur-air 100.000m3/h:
·
Pengendali
mekanisme aktivitas pemecahan gelembung bersiklus adalah pendidihan
decompressional air
·
Perubahan
paparan gas dapat digunakan untuk batasan terbesar dari masukan fluida:
Abstrak
·
Awal
Semburan Lusi mud volcano dan dampaknya
·
Perilaku
semburan dan penurunan intensitas kecepatan ekstrusi lumpur: 180.000m3/hari
(Juni 2006) 0 <20.000m3/h tahun 2012
·
Teknologi
yang digunakan pengambilan data tahun 2001: high-resolution time-lapse
photography, open-path FTIR, and thermal infrared imagery
·
Selama
periode melemah (1-3m) tidak terjadi rembesan gas
·
Total
gas yang dilepaskan pertahun 800,000 t/tahun uap air, 30,000 t/tahun CO2, 2300
to/tahun gas metan
·
Kedalaman
inti gas bubble >4000m untuk metan dan 600m CO2. Pengendali utama dari
aktivitas peledakan bualan adalah dekompresi dari air mendidih
·
Batas
atas estimasi masukan masa lumpur-air sebesar 100.000m3.
Aspek
Penting dan Postur dari Kesimpulan
· Seperti
apa kegiatan di Geyser Lusi?.
· Seperti
apa Postur dan Perilaku Semburan saat pecahnya gelembung secara periodik?
· Apa
Komposisi gas?
· Apakah ada gas disemburkan pada masa diam?
· Berapa
total gas yang dilepaskan ke atmosfer pertahun?
· Berapa
ambang batas lumpur-air dari aliran slug?
· Bagaimana
mekanisme pengendali pemecahan gelembung gas?
Pendahuluan:
Lusi mud volcano
· Istilah LUSI yang dianut?
· Lusi salah satu dari keluarga besar
mud volcano di Jawa Timur
· Awal
kejadian Lusi
· Tidak ada dokumentasi yang pernah
merekam terjadinya mud volkanisme sebelumnya.
· Didekat Lusi telah didokumentasikan
mud volcano yang aktif atau purba
· Keunikan LUSI pada beberapa aspek,
sulit dicarikan tandingannya!
· Kecepatan aliran puncak memegang
rekor tertinggi dari
sejarah mud volcano
· Memberikan implikasi pada kerusakan
fisik dan sendi-sendi kehidupan warga terdampak
· Daerah yang terkena dampak dan
dilindungai oleh tanggul lingkar luar, salah satu terbesar di Bumi ini
· LUSI sebagai sedimen induk sistem
hidrotermal (LUSI a sediment-hosted hydrothermal system)
· Intensitas Geyser Lusi aalnya 40.000
menjadi 120000-180.00me/hari
· Munculnya perilaku geyser dengan kecepatan aliran
tertinggi 180.000m3/h
· Sistem
semburan bersiklus sebagai perilaku hidrotermal
· Penurunan
Intensitas semburan yang signifikan tahun 2011
· Perubahan
komposisi volatil gas dari Pusat Semburan
· Dominasi
volatil CO2
· Gas lainnya dalam jumlah lebih sedikit
· Peningkatan rasio CO2/CH4
· Kontras untuk rembesan atau pusat
semburan satelit (Bualan)
· Keseimbangan
pusat semburan didominasi CO2 dan Semburan satelit didominasi gas metan
· Konstrain masa/volume gas dan
konsentrasi uap air dari studi
· Tujuan
dari studi
Pendahuluan: Mud volkanisme
- · Pemahaman umum mud volkanisme
- · Kejadian mud volcano: Struktur pembubungan berakar pada sedimen overpressure berkedudukan dalam
- · Asal usul cairan yang kompek diusur komposisi kima dan isotop
- · Kombinasi sumber cairan:
- · Kontribusi pelepasan fluida yang signifikan dari litosfer ke hidrosfer dan “atmospheric budget”
- · Pelepasan cairan dengan berulang terjadi di beberapa tempat
- · Asal mula ledakan bersiklus terus dipelajari
- · Tipe semburan mud volcano
Kesimpulan
Kegiatan Lusi mud volcano didominasi oleh pecahnya
gelembung, memicu air lumpur mancur diselingi masa diam 3 menit:
Kegiatan gunung lumpur
LUSI (Lusi mud volcano) yang telah
diamati pada tahun 2011, didominasi oleh
pecahnya gelembung diameter sekitar 3 m secara periodik (periodic bursting of bubbles).
Dimana telah memicu air
mancur lumpur (trigger mud fountains)
dengan tinggi 10 m, dan memiliki panjang periode diam reguler (regular quiescent periods) sekitar 1-3 menit.
Komposisi gas telah
dilepaskan selama ledakan terdiri dari 98 % mol uap air, 1,5% mol karbon
dioksida, dan 0,5 % mol metana:
Spektrometri serapan
inframerah (Infrared absorption
spectrometry) mengungkapkan bahwa gas yang telah dilepaskan selama fase ledakan,
terdiri dari 98 % mol uap air, 1,5% mol karbon dioksida, dan 0,5 % mol metana (98 mol % water vapor, 1.5 mol % carbon dioxide, and 0.5 mol % methane).
Sebagai catatan penting
bahwa selama fase diam (quiescent intervals) tidak ada fluks
gas yang dideteksi (there is no
detectable gas flux).
Total gas yang dilepaskan pertahun: 2.300 CH4,
30.00 CO2, dan 800.000 H20 Ton/tahun
LUSI melepaskan sekitar
2.300 ton/tahun metana, 30.000 ton/tahun
CO2, dan 800.000 ton/tahun uap air
(LUSI releases
approximately 2300 t yr of methane, 30,000 t yr of CO2, and 800,000 t yr of
water vapor).
Batas atas aliran “slug” lumpur-air 100.000m3/h:
Aliran dapat digambarkan
sebagai suatu aliran slug (slug flow)
dan pengukuran yang dilakukan terhadap gas-fluks.
Menempatkan batas atas fluks lumpur-air
pada 100.000M3/h (gas-flux measurements
place an upper-bound on orresponding mud-water flux at 10 5 m3d.).
Pengendali mekanisme
aktivitas pemecahan gelembung bersiklus adalah pendidihan decompressional air.
Meskipun gelembung karbon
dioksida dan metana berada pada sistem dalam yang berkisar ratusan hingga
ribuan meter (Although carbon dioxide and
methane bubbles ucleate deep in the system (hundreds to thousands of meters
deep).
Namun mekanisme pengendali
utama untuk aktivitas pemecahan gelembung bersiklus yang diamati (the primary driving mechanism for the
observed cyclic bubble-bursting activity), adalah pendidihan
decompressional air dalam sistem (is
decompressional boiling of the water in the system).
Dimana berawal pada
puluhan meter di bawah permukaan (initiates
tens of meters below the surface).
Perubahan paparan gas
dapat digunakan untuk batasan terbesar dari masukan fluida
Mengingat rezim peta dari
sistem yang disajikan di sini, adanya perubahan dari fluks gas (changes in gas flux) ketika masih
menunjukkan kondisi aliran slug.
Sehingga dapat digunakan
untuk membatasi jumlah fluks cairan maksimum (can be used to constrain maximum liquid flux).
Batas
atas estimasi masukan masa lumpur-air sebesar 100.000m3.
Hasil pengukuran terhadap
gas yang dikeluarkan dan model konsepsi (measured
gas flux and conceptual mode) cenderung memberikan batas atas estimasi
masukan masa lumpur-air (lead to a
corresponding upper-bound estimate for the mud-water mass flux) sebesar 100.000m3.
Abstrak
Awal
Semburan Lusi mud volcano dan dampaknya
LUSI mud volcano telah
menyembur sejak Mei 2006 pada wilayah berpenduduk padat, di Kabupaten Sidoarjo
(Jawa Timur, Indonesia), menyebabkan dievakuasinya 40.000 warga dan merusak
industri, lahan pertanian dan lebih dari 10.000 rumah.
Perilaku
semburan dan penurunan intensitas kecepatan ekstrusi lumpur: 180.000m3/hari
(Juni 2006) 0 <20.000m3/h tahun 2012
Kecepatan ekstrusi lumpur
(Mud extrusion rates) sebesar 180.000m3/hari telah diukur pada bulan pertama
dari semburan, selanjutnya menurun menjadi <20.000 m 2012. Pada beberapa
tahun terakhir aktivitas telah dicirikan dengan semburan ledakan dengan prioda
kehidupan yang pendek (by periodic
short-lived eruptive bursts).
Teknologi
yang digunakan pengambilan data tahun 2001: high-resolution time-lapse
photography, open-path FTIR, and thermal infrared imagery
Pada Mei dan Oktobber
2011, telah didokumentasikan aktivitas pengukuran menggunakan teknologi high-resolution time-lapse photography,
open-path FTIR, and thermal infrared imagery.
Selama
periode melemah (1-3m) tidak terjadi rembesan gas
Selama perioda tenang
selama 1-3 menit, tidak terjadi rembesen gas.
Total
gas yang dilepaskan pertahun 800,000 t/tahun uap air, 30,000 t/tahun CO2, 2300
to/tahun gas metan
Diperkirakan bahwa LUSI
melepaskan sekitar 800,000 t/tahun uap air (water
vapor), 30,000 t/tahun CO2, dan 2300 t/tahun gas metan (methane gas).
Kedalaman
inti gas bubble >4000m untuk metan dan 600m CO2. Pengendali utama dari
aktivitas peledakan bualan adalah dekompresi dari air mendidih
Kedalaman inti gas bualan
> 4000m untuk metan dan sekitar 600m untuk karbon dioksida (Gas bubble nucleation depths are>4000 m
for methane and approximately 600 m for carbon dioxide).
Pengendali utama dari
aktivitas peledakan bualan adalah dekompresi dari air mendidih (the primary driver of the cyclic
bubble-bursting activity is decompressional boiling of water), dimana
berawal beberapa puluh meter di bawah permukaan, mengangkat ke atas aliran slug
di atas saluran (which initiates a few
tens of meters below the surface, setting up slug flow in the upper conduit.).
Batas
atas estimasi masukan masa lumpur-air sebesar 100.000m3.
Hasil pengukuran terhadap
gas yang dikeluarkan dan model konsepsi (measured
gas flux and conceptual mode) cenderung memberikan batas atas estimasi
masukan masa lumpur-air (lead to a
corresponding upper-bound estimate for the mud-water mass flux) sebesar 100.000m3.
Aspek Penting
dan Postur dari Kesimpulan
·
Seperti apa kegiatan di
Geyser Lusi?.
Kegiatan Geyser Lusi yang umum, diawali dengan terjadinya mud kick atau mud bubble, baik yang dapat dilihat dengan mata atau tidak?
Selanjutnya terjadi pecahnya gelembung secara periodik dengan
diameter 3m.
·
Seperti apa Postur dan
Perilaku Semburan saat pecahnya gelembung secara periodik?
Pecahnya gelembung telah
memicu air mancur lumpur (trigger mud
fountains) dengan tinggi 10 m, dan memiliki panjang periode diam reguler (regular quiescent periods) sekitar 1-3 menit.
·
Apa Komposisi gas?
Komposisi gas yang telah dilepaskan ke atmosfer selama ledakan gelembung
lumpur,
terdiri dari 98 % uap air (98
mol % water vapor), 1,5% karbon dioksida
(1.5 mol % carbon dioxide), dan 0,5
% mol metana (0.5 mol % methane).
·
Apakah ada gas disemburkan pada masa diam?
Selama fase diam (quiescent
intervals) tidak ada fluks gas yang dideteksi (there is no detectable gas flux)
.
·
Berapa total gas yang
dilepaskan ke atmosfer pertahun?
LUSI melepaskan gas ke
atmosfer sekitar 800.000 ton/tahun uap air (water
vapor), 30.000 ton/tahun CO2 (carbon dioxide), dan 2.300 ton/tahun
metana (methane).
·
Berapa ambang batas lumpur-air
dari aliran slug?
Batas atas fluks
lumpur-air pada 100.000M3/h (an
upper-bound on orresponding mud-water flux at 10 5 m3/d.).
·
Bagaimana mekanisme
pengendali pemecahan gelembung gas?
Pengendali mekanisme utama
untuk aktivitas pemecahan gelembung bersiklus (the primary driving mechanism for the observed cyclic bubble-bursting
activity), adalah pendidihan “decompressional” air dalam sistem (is
decompressional boiling of the water in the system).
Dimana berawal pada
puluhan meter di bawah permukaan (initiates
tens of meters below the surface).
Pendahuluan:
Lusi mud volcano
Istilah LUSI yang dianut?
Nama gunung lumpur LUSI
berasal dari kontraksi terminologi lumpur Sidoarjo Indonesia, yang berarti ''
lumpur Sidoarjo, yakni, nama kabupaten di mana gunung berapi lumpur berada
(Gambar 1).
Lusi salah satu dari
keluarga besar mud volcano di Jawa Timur
Lusi adalah bagian dari
sekelompok gunung lumpur aktif dan purba (Lusi
is part of a cluster of active and ancient mud volcanoes).
Yang tersebar di Jawa Timur, maupun di Pulau Madura (scattered
over eastern Java as well as on the island of Madura) Gambar
1).
Awal kejadian Lusi
Keluarnya Lumpur (Mud effusion) pada LUSI dimulai pada
pagi hari tanggal 29 Mei 2006.
Tidak ada dokumentasi yang
pernah merekam terjadinya mud volkanisme sebelumnya.
Lokasi di mana Lusi
dilahirkan, diyakini tidak ada sejarah vulkanik lumpur yang terjadi sebelumnya didokumentasikan
(in a location where no historical mud
volcanism has been documented).
Didekat Lusi telah
didokumentasikan mud volcano yang aktif atau purba
Meskipun secara sejarah,
telah didokumentasikan gunung keberadaannya
lumpur di
dekat lokasinya,
dan saat ini
semburan
lumpur sedang berlangsung pada
jarak
25 km LUSI.
Keunikan LUSI pada
beberapa aspek, sulit dicarikan tandingannya!
LUSI adalah unik dalam
berbagai aspek (LUSI
is unique in multiple aspects):
Kecepatan aliran puncak memegang rekor tertinggi dari
sejarah mud volcano
Kecepatan aliran lumpur
sebesar 180.000 M3/hari, yang diukur pada bulan September 2006, merupakan yang
tertinggi.
Dari yang pernah tercatat di
seluruh gunung berapi lumpur yang pernah eksis di dunia (Peak flow rates of 180,000 m3d,
measured in September 2006, are the highest ever recorded at a mud volcano ) [misalnya, Mazzini et al, 2007; Davies
et al, 2007, 2011]; pada 2011,
Memberikan implikasi pada
kerusakan fisik dan sendi-sendi kehidupan warga terdampak
Pada tahun 2011, diperkirakan 40.000 orang telah
direlokasi akibat lumpur mengalir masuk ke daerah-daerah yang dihuni, dan
sekitar $ 300 juta USD (2,7 triliun rupiah Indonesia) telah dibayarkan sebagai
kompensasi atas hilangnya tanah, bangunan, dan infrastruktur [Richards 2011];
Daerah yang terkena dampak dan dilindungai
oleh tanggul lingkar luar, salah satu terbesar di Bumi ini
Daerah yang terkena dampak oleh aliran lumpur (the
area affected by the mud flows,), sebagian besar dilindungan oleh
sistem tanggul buatan. Di sisi barat mencapai 12 m, 6,2 km2 (largely
bound by an artificial levee system reaching 12 m high on its western side, is
6.2 km2) (per Februari 2012; Gambar 2).
Hal ini telah
menempatkan LUSI menjadi salah satu gunung lumpur yang terbesar yang
diketahui di Bumi ini (making
LUSI one of the largest known mud volcanoes on Earth.).
LUSI sebagai sedimen induk
sistem hidrotermal (LUSI a sediment-hosted hydrothermal system)
Mazzini et al. [2012]
mendalilkan bahwa fitur unik ini dihasilkan dari fakta bahwa LUSI bukan sebagai gunung lumpur lumpur yang lumrah (postulated that these unique features
result from the fact that LUSI is not a mud volcano sensu stricto).
Namun beralasan, bahwa LUSI pada hakekatnya sebagai suatu sedimen
yang berperan sebagai
induk dari sistem
hidrotermal (LUSI instead represents a
sediment-hosted hydrothermal system)
Intensitas Geyser Lusi
aalnya 40.000 menjadi 120000-180.00me/hari
Mazzini et al. [2007]
menunjukkan bahwa masa
yang dikeluarkan pada awal
semburan relatif
rendah lebih rendah 40.000
M3/h (that
mass fluxes were relatively low early in the eruption).
Munculnya perilaku geyser
dengan kecepatan aliran tertinggi 180.000m3/h
Dari 29 Mei - 1 Agustus 2006 diikuti oleh
perilaku ''seperti geyser
'' yang kuat pada paruh kedua tahun 2006 (followed by strong ‘‘geyser-like’’
behavior in the second half of 2006).
Dengan kecepatan aliran puncak mencapai 120.000-18 0.000m3/h (in
the second half of 2006 and peak flow rates of 120.000–180.000m3/h).
Sistem semburan bersiklus sebagai perilaku hidrotermal
Para penulis tersebut juga melaporkan perilaku bersiklus (pulsatory
behavior) pada bulan Agustus dan September 2006.
Dengan periode waktu berhenti selama 30
menit, dan sekali lagi berlangsung pada bulan Februari 2007, dengan jangka
waktu 1,5 jam.
Sehingga sistem semburan ditafsirkan
sebagai ''perilaku quasi-hydrothermal”.
Penurunan Intensitas semburan
yang signifikan tahun 2011
Pada Juni 2007, volume laju aliran masih
sekitar 110.000 M3/H
(In
June 2007, volume flow rates were still approximately 110,000 m3d).
Selanjutnya dipahami
secara umum bahwa hingga Oktober 2011 intensitas
semburan telah mengalami
penurunan <20.000 M3/H (in
a general sense, been
decreasing to<20,000 m3d as of October 2011) [Mazziniet
al, 2007, 2012.; Penelitian ini].
Perubahan
komposisi volatil gas dari Pusat Semburan
Percontohan langsung gas yang
dipancarkan oleh LUSI by Mazzini
et al. [2007, 2012] mengungkapkan, bahwa komposisi volatil yang dilepaskan dari kawah utama mungkin
telah berubah sedikit dari
kondisi awal (that
the composition of volatiles released from the main vent may have changed
slightly since its inception).
Pada masa awal semburan, telah diukur adanya konsentrasi hidrogen
sulfida (H2S) yang sangat tinggi (Early
in the eruption, very high concentrations of hydrogen sulfide (H2S) were
measured).
Hingga mencapai 500 ppm hari sebelum terjadinya semburan di dekat anjungan pemboran (yang memaksa dilakukan evakuasi sementara) (up
to 500 ppm the day before the eruption at a nearby drill rig (which forced its
temporary evacuation).
Kemudian menjadi hanya sebesar 35 ppm pada hari inisiasi
letusan (35
ppm on the day of eruption initiation) [Mazzini
et al., 2007; Sawolo et al., 2009].
Pada tahun 2007,
konsentrasi H2S telah turun di bawah tingkat deteksi (0,5 ppm) (By
2007, H2S concentrations had fallen below detection levels (0.5 ppm)..
Dominasi volatil CO2
Karbon dioksida, CO2,
adalah spesies karbon volatil yang dominan (Carbon dioxide, CO2, is the dominant
volatile carbon species).
Gas lainnya dalam jumlah
lebih sedikit
Bersama gas lainnya dengan jumlah yang
lebih kecil dari metana, CH4, dan LUSI hidrokarbon yang lebih tinggi (along
with smaller amounts of methane, CH4, and higher LUSI hydrocarbons).
Peningkatan rasio CO2/CH4
Rasio volume CO2/CH4 dilaporkan pada tahun 2006 dan
2007 adalah 2-4 ((The
CO2/CH4volume ratios reported for 2006 and 2007 were 2–4).
Rasio meningkat menjadi 7-11 pada tahun 2008 dan 2010 (and the ratio increased to 7–11 in 2008 and 2010) [Mazzini
et al., 2007, 2012].
Kontras
untuk rembesan atau pusat semburan sekunder (Bualan)
Namun sangat
kontras dimana
dari tahun 2006-2011, rembesan gas dari titik semburan
satelit Lusi didominasi
oleh gas metan (By contrast, from2006 to 2011, gas
seeps from LUSI’s satellite vents were methane-dominated) [Mazzini et al., 2007, 2012].
Keseimbangan
pusat semburan didominasi CO2 dan Semburan satelit didominasi gas metan
Dengan demikian
dari keseimbangan hasil pekerjaan terdahulu, ditentukan bahwa pada kawah utama
telah didominasi oleh karbon dioksida (the main vent has generally been
carbon dioxide-dominated) [Mazzini et al., 2007, 2012].
Sedangkan kawah satelit didominasi oleh metan (whereas
satellite vents have been methane-domin).
Konstrain masa/volume gas
dan konsentrasi uap air dari studi
Masa gas atau
volume keluaran (Gas
mass or volume
fluxes)
tidak dihasilkan
dari analisis titik contoh (cannot be derived from these
point-sample analyses),
dan konsentrasi
uap air di semburan gas Lusi
tidak diukur dari studi ini.
Tujuan dari studi
Tujuan dari studi ini terdiri dari dua bagian:
(1) menentukan, dengan temporal resolusi tinggi
(determine, at high
temporal resolution),
komposisi dan keluaran harian dari gas-gas dihasilkan oleh Lusi mud volcano,
di Jawa, Indonesia (the composition and daily flux of gases emitted by the LUSI
mud volcano (East Java, Indonesia). Baik selama dan diantara periode ledakan semburan (both during and between periodic
eruptive bursts);
Dan (2) menggunakan
hasil pengukuran dari gas yang dilepaskan ke permukaan (use
these measurements of gas release at the surface) untuk menguraikan suatu model konsepsi dari mekanisme
pengendali semburan pada ledakan berperiodik (to
derive
a conceptual model of the eruption mechanisms controlling periodic bursts).
Didasarkan pada properti-properti termodinamika dari pengukuranspesies fluida dan
perilaku yang diketaui dari tipe sistem multiphase ini (based on the thermodynamic properties
of the measured fluid species and known behavior of multiphase systems of this
type).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar