Minggu, 03 Juni 2018

Zaputlyaeva EGU 2018a: Sumber minyak disemburkan di Lusi



Zaputlyaeva EGU2018-6468

Geophysical Research Abstracts Vol. 20, EGU2018-6468, 2018 EGU General Assembly 2018 © Author(s) 2018.

Sumber minyak disemburkan di Lusi,  timurlaut Jawa, Indonesia
             The sources of oil erupted at Lusi,              NE Java, Indonesia

 
Alexandra Zaputlyaeva (1), Adriano Mazzini (1), Martin Blumenberg (2), Georg Scheeder (2), and Henrik Svensen (1)

(1) Centre for Earth Evolution and Dynamics (CEED), University of Oslo, Norway, (2) Federal Institute for Geosciences and Natural Resources (BGR), Hannover, Germany

Ditinjau Oleh: Dr. Hardi Prasetyo
Sciences Manager,  Misi Nasional Penanggulangan Bencana LUSI
2006-2017, Kerjasama BPLS-LUSI LAB
TINJAUAN: EGU 2018

Abstrak

Lusi adalah induk sedimen sistem hidrotermal yang terletak 10 km arah baratlaut dari kompleks gunungapi Arjuno-Welirang, di cekungan busur belakang Jawa Timurlaut.
Semburan Lusi telah aktif sejak Mei 2006, melontarkan lumpur mendidih, air, material batuan, minyak dan gas.
Sumber gas dan air telah dipelajari secara lebih rinci, sedangkan kandungan minyak sejauh ini belum ditangani.
 Pada tahun 2017, telah diambil contoh film minyak dan batuan klastik yang disemburkan di Lusi (we sampled oil films and rock clasts erupted at Lusi) dan dapat mengakses tiga lubang bor (sampai kedalaman 980 m di Pucangan Fm.) dari lapangan minyak dan gas di dekat Lusi.
Bagian timurlaut dari Java ini adalah sebuah provinsi minyak bumi (This part of NE Java is a petroleum province), di mana serpih Formasi Kalibeng Atas (Pleistosen) dan Fm. Ngimbang (Eosen) merupakan batuan sumber hidrokarbon yang potensial (where shales of the Upper Kalibeng Fm. (Pleistocene) and Ngimbang Fm. (Eocene) are potential hydrocarbon source rocks).
 Akumulasi hidrokarbon umumnya terbatas pada satuan klastik dari Formasi Pucangan (Pleistosen) dan terumbu karbonat dari Formasi Kujung (and the carbonate reefs of the Kujung Fm (Oligosen-Miosen).
Untuk melakukan korelasi batuan sumber - minyak (SR), seperangkat metode geokimia organik (a set of organic geochemical methods) termasuk Rock Eval pyrolyis on the rocks clasts, telah dilakukan analisis GC dan GC - MS - MS pada ekstrak minyak dan bitumen.
Data menunjukkan bahwa contoh dari Fm Kalibeng Atas adalah organic lean, hal ini menunjukkan bahwa kontribusi hidrokarbon kecil yang dapat diabaikan di bagian provinsi minyak ini (suggesting a negligibly small hydrocarbon contribution in this part of the petroleum province).
Sebaliknya, Fm, Ngimbang memiliki potensi generasi yang tinggi dan kandungan bahan organik tinggi (the Ngimbang Fm. has a high generation potential and high organic matter content).
Distribusi Alkane berada pada: a) minyak dari contoh lapangan produksi, b) film minyak Lusi, dan c) bitumen diekstrak dari  batuan sumber Ngimbang menunjukkan distribusi puncak unimodal yang sama dengan maksimum di zona berat molekul yang lebih tinggi (a similar unimodal peak distribution with maximum in the higher molecular weight zone).
Distribusi stadiones C27, C28 dan C29 menunjukkan bahwa bahan organik di semua sampel memiliki kontribusi signifikan dari sumber terestrial.
Data kami menunjukkan bahwa Fm. Ngimbang sebagai batuan sumber utama untuk contoh minyak.

Namun, kelimpahan relatif isomer sterane biasa menunjukkan bahwa minyak dari Fm. Pucangan lebih matang dibandingkan dengan yang dilepas di Lusi.
Pengamatan ini menunjukkan bahwa minyak Lusi dapat merembes dari Fm. Kujung (the Lusi oil could either be seeping from the Kujung Fm) atau dari interval reservoir lainnya di dalam Fm. Pucangan, yang belum diproduksi (or from other reservoir intervals within the Pucangan Fm, which have not been produced).

The sources of oil erupted at Lusi,             
 NE Java, Indonesia

Lusi is a sediment-hosted hydrothermal system located 10 km to the NW of the Arjuno-Welirang volcanic complex, in the NE Java back-arc basin.
 The eruption has been active since May 2006, bursting boiling mud, water, rock clasts, oil and gas.
 Whereas the sources of gas and water are studied in detail, the oils have so far not been addressed.
In 2017 we sampled oil films and rock clasts erupted at Lusi and accessed three boreholes (up to 980 m deep in the Pucangan Fm.) from oil and gas fields near Lusi.
This part of NE Java is a petroleum province, where shales of the Upper Kalibeng Fm. (Pleistocene) and Ngimbang Fm. (Eocene) are potential hydrocarbon source rocks.
 Hydrocarbon accumulations are typically confined to the clastic Pucangan Fm. (Pleistocene) and the carbonate reefs of the Kujung Fm. (Oligocene-Miocene).
 In order to perform oil – source rock (SR) correlation, a set of organic geochemical methods including Rock Eval pyrolyis on the rocks clasts, GC and GC-MS-MS analyses on oils and bitumen extracts were carried out.
The data show that samples of the Upper Kalibeng Fm. are organic lean, suggesting a negligibly small hydrocarbon contribution in this part of the petroleum province.
 In contrast, the Ngimbang Fm. has a high generation potential and high organic matter content.
Alkane distribution in the a) oils from the sampled production fields, b) Lusi oil films, and c) bitumen extracts from Ngimbang SR show a similar unimodal peak distribution with maximum in the higher molecular weight zone.
The distribution of C27, C28 and C29 regular steranes indicates that organic matter in all samples has significant contributions from terrestrial sources.
Our data indicate the Ngimbang Fm. as the major SR for the sampled oils. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar