Jumat, 01 Juni 2018

Lupi 2018 EGU: Dari Sistem Hidrotermal ke mud volcano

GENERAL AGU 2018

GMPV3.3/BG5.4/TS10.5 
Dari sistem hidrotermal ke mud volcano: struktur, evolusi dan pemantauan dari pembubungan aktif dan purba
From hydrothermal systems to mud volcanoes: structure, evolution and monitoring of active and fossil piercements

Convener: Matteo Lupi  Co-Convener: Adriano Mazzini 



KATA KUNCI ABSTRAK

·       Fenomena Geologi yang paling spektakuler yang terjadi di Bumi ini yaitu  sistem-sistem hidrotermal, mud volcano, hibrida induk sedimen hidrotermal dan struktur pembubungan
·       Struktur sistem-sistem hidrotermal, mud volcano, hibrida induk sedimen hidrotermal dan struktur pembubungan memainkan peran penting pada evolusi planet bumi dan siklus kehidupan
·       Struktur pembubungan aktif dengan sistem saluran berakar dalam dan reaksi geokimia yang komplek
·       Dapat berperan sebagai laboratorium alam terhadap dinamika struktur dipicu kegempaan
·       Multidisiplin studi untuk lebih memahami fenomena pembubungan modern dan purba 
·       Enam aspek terkait: Struktur yang telah ada, Reaksi geokimia, geofisika, eksperintal dan numerik, pemantauan yang aktif untuk prediksi yang purba, iklim purba.

ABSTRAK


Fenomena Geologi yang paling spektakuler yang terjadi di Bumi ini:  sistem-sistem hidrotermal, mud volcano, hibrida induk sedimen hidrotermal dan struktur pembubungan

Sistem-sistem hidrotermal (Hydrothermal systems), gunung lumpur (mud volcanoes), lingkungan hibrida seperti sistem hidrotermal (hybrid environments) sebagai induk sedimen sistem hidrotermal (sedimentary hosted hydrothermal systems) dan struktur pembubungan (piercement structures).
Pada umumnya merupakan fenomena geologi yang paling spektakuler di Bumi kita ini (the most spectacular geological phenomena on Earth).
Struktur sistem-sistem hidrotermal, mud volcano, hibrida induk sedimen hidrotermal dan struktur pembubungan memainkan peran penting pada evolusi planet bumi dan siklus kehidupan
Beberapa penelitian terdahulu telah menunjukkan bahwa struktur-struktur tersebut telah memainkan peran kunci dalam evolusi planet Bumi kita (play a key role in the evolution of our planet).
Disamping itu pada siklus kehidupan selama beberapa era geologis (the cycles of life during several geological eras). 
Struktur pembubungan aktif dengan sistem saluran berakar dalam dan reaksi geokimia yang komplek
Pembubungan aktif biasanya ditandai dengan sistem saluran yang berakar dalam dan reaksi geokimia yang kompleks (by deep-rooted plumbing systems and complex geochemical reactions). Dimana kehidupan dapat beradaptasi dengan berkembang di lingkungan yang sangat ekstrim (where life can adapt to thrive in extremely harsh environments), sehingga menjadikannya sebaai sasaran ideal untuk eksplorasi biosfer yang dalam.
Dapat berperan sebagai laboratorium alam terhadap dinamika struktur dipicu kegempaan
Sinyal geofisika (geophysical signals) yang terkait dengan lingkungan tersebut sering kali ambisius dan sulit untuk ditafsirkan.
Dengan sering ditemuni adanya peningkatan tekanan pori (elevated pore pressures) pada kedalaman dan dengan laju aliran yang tinggi (the high flow rates), sehingga sering membuat struktur ini menjadi laboratorium alami yang ideal untuk menangkap kejadian gempa sebelumnya (to capture precursors of seismic events) dan dipicu oleh proses-proses geologi yang dinamis (dynamically triggered geological processes).
Struktur pembubungan sering dilaporkan bereaksi atau merespon kejadian gempabumi dan daya dari luar (to respond to earthquakes and external forcing).
Multidisiplin untuk lebih memahami fenomena pembubungan modern dan purba 
Pada Sesi EGU 2018 ini saya menyambut baik kontribusi dari para ahli geokimia, mikroba, geofisika, geologi, numerik dan laboratorium (geochemical, microbial, geophysical, geological, numerical and laboratory studies).
Untuk mempromosikan pemahaman yang lebih baik (to promote a better understanding of) terhadap fenomena pembubungan modern dan purba (modern and palaeo piercement phenomena).  
Enam aspek terkait: Struktur yang telah ada, reaksi geokimia, geofisika, eksperintal dan numerik, pemantauan  yang aktif untuk prediksi yang purba, iklim purba.
Secara khusus telah diundang beberapa penelitian yang terkait dengan 6 aspek terkait, yaitu:
1)      Penyelidikan terhadap pengendali struktur geologi yang sudah ada sebelumnya (pre-existing geological structures);
2)      Reaksi geokimia yang terjadi pada kedalaman (the geochemical reactions occurring at depth) dan di permukaan, termasuk studi mikrobiologi (microbiological studies);
3)       Penyidikan sistem tersebut dengan metode geofisika;
4)      Studi eksperimental dan numerik;
5)      Survei dan pemantauan terhadap kedudukan dan  lingkungannya (the survey and the monitoring of these settings and environments) untuk mempelajari dinamika sistem yang telah  punah dari yang masih aktif (of the extinct systems from the active ones);
6)      Studi tentang pembubungan purba beserta pengaruhnya terhadap iklim purba (palaeo climate).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar