Jumat, 03 Desember 2021

KAPETA GEYSER LUSI LIBRARY & VIRTUAL MUSEUM 2019









Image result for geyser lusi library

KOLEKSI GEYSER LUSI 2019 PADA BLOG HARDIPRASETYOLUSI

APRIL 2019

AGU2019, Evaluasi Isi sistem hidrotermal Lusi

April 30, 2019

AGU 2019 Manton Komplek vent hidrotermal Atlantik dan Lusi

MARET 2019

Maret 30, 2019

EGU 2019 Procesi, LUSI Sistem Panas Bumi pada Sedimen

Maret 28, 2019

Zaputlyaeva EGU 2019 Pembentukan hidrokarbon pada Geyser Lusi

Maret 28, 2019

Lupi EGU 2019 Gelombang Hidrotermal Lusi

Maret 28, 2019

Pemaknaan Paradigma Baru Geyser Lusi sistem hidrotermal pada sedimen

Maret 28, 2019

EGU 2017 Sciarra Perkiraan CO2 dipancarkan di Lusi

Maret 28, 2019

EGU 2019 Procesi, LUSI Sistem Panas Bumi pada Sedimen

Maret 28, 2019
 

EGU 2019 Osorio Kajian Lusi Library&Virtual Museum

Maret 16, 2019

EGU 2019 Mazzini Kajian Lusi Library

Maret 16, 2019



EGU 2019 Osorio Kajian Lusi Library&Virtual Museum

Maret 16, 2019 https://hardiprasetyolusi.wordpress.com/2019/03/16/agu-2019-osorio-kajian-lusi-libraryvirtual-museum/

FROM USA WITH LUSI: LOYC Vanderkluysen 2014

Juli 1, 2018

Model Konsepsi 2012 & 2017 : Lusi induk sedimen sistem hidrotermal

Desember 3, 2017

ISU LUSI PADA UMUR 5 TAHUN: SIMPOSIUM INTERNASIONAL ILMIAH LUSI 25-26 MEI 2011 (TESTIMONI MENUJU GEOPARK LUSI 2019)

 


Kamis, 25 November 2021

Dongeng Lusi Gelisah Pasca Gempa Pacitan 2016

Dongeng Lusi Gelisah Pasca Gempa Pacitan 2016 MENYAPA Pak Adang mantan BPLS saat ini PPLS PUPR: Apa khabar, semoga Semuanya Sehat. saya Sedang siapkan Ebook untuk kontribusi Museum dan Perpustakaa Purnomo Yusgiantoro Center dibangun oleh Prof Purnomo Yusgiantoro mantan Menteri ESDM dan DP TIMNAS. Saya kaget ketika menelusuri Semua Posting di Internet, sulit dipercaya mungkin mencapai 2000 an, YouTube saja sudah mendekati 500an. Pak Adang, Chandra, Adi, dan teman-teman lain di Pos Pantau sangat berjasa bersusah-susah ketika menemani saya 10 TAHUN MENGASUH LUSI DENGAN PENUH PERHATIAN. Sampai bila tidak pulang ke Bandung, hari Libur Saptu dan Minggu justru fokus di LUSI. Pak Adang juga ingat bila di lapangan saya sering di depan, karena ya pengalaman sebagai Geolog. Apalagi bila Gowes pake Sepeda Sering Sendirian. NAMUN Kekayaan Informasi Aktual dengan rentang waktu Pendek, nilainya bukan main. Apalagi saya dapat bantuan sebagai mantan Sekjen MAPIN untuk dapatkan Citra Satelit bahkan Menerbangkan Helikopter di atas Lusi. Dan lengkaplah saat kita bisa menerbangkan Drone baik di Lusi atau di Pulau Lusi yang remote. Apalagi TESTIMONI berhasil merekam PERILAKU LUSI YANG BERUBAH PASCA GEMPABUMI (4 Even) diawali Gempa Pacitan dengan Pak Suwardi. Saya Sudah "Kangen Lusi" setelah pulang kampung 2018, namun ya masih suka lihat dari Drone 2020 (publikasi di Internet) dan Google Earth. Insya Allah suatu saat Reuni dgn Teman-teman yang Luar Biasa. HP Pyc Link: Even Pacitan September 2016: Implikasi Perulangan Semburan Lusi besar
LINk: Luar Biasa dan Suatu Anugerah FENOMENA SEMBURAN LUSI TIGA TITIK POSTUR PUNGGUNGAN AKRASI SIRING Dikontribusikan Oleh: Dr. Hardi Prasetyo, Plt. Kepala BPLS Didukung oleh Tim Lapangan BPLS dan Kontribusi Drone oleh Suwardi BAP TESTIMONI: Pertama kalinya dapat direkam fenomane langka Semburan Lusi Tiga titik (Sulung, Bungsu dan Bungsu-1) dalam dimensi yang besar. Pertama kalinya Punggungan Akrasi Siring di barat dari Semburan Bungsu, dapat dijelajahi, sehingga dapat direkam benchmarking rekaman citra Drone. Bersyukur telah tersedia (dari IT BPLS) Citra Satelit 8 September 2016, walaupun saat itu terekam semburan hanya satu (Bungsu) yang dominan. Citra Google Earth 22 Januari 2016, sangat Ideal memperlihatkan Postur Semburan Lusi Dua dan perkembangan Punggungan Siring di sisi barat. 21 September (Pengantenan ke Lusi) dapat direkam Postur Lusi pasca even Semburan dahsyat, dari Utara (Tenda) sampai ke Punggungan Akrasi, lokasi dimana Drone-1 telah terpaksa mendarat darurat. RINGKASAN Tersedianya Citra Drone diambil September 21 2016, Citra Google Earth 21 Januari dan 15 Agustus 2016, didukung terbangunnya infrastruktur jembatan bambu untuk mobil dan motor. Sehingga fenomena perulangan semburan Lusi besar dengan tiga titik semburan disertai dengan limpasan lumpur di utara dan selatan, dapat didokumentasikan dengan baik.
Penafsiran Postur Lusi, dari Citra Google Earth 15 Agustus 2016, memperlihatkan Geometri Punggungan Siring, dibatasi sisi timurnya dengan Patahan Siring yang membatasi kawah timur Lusi Bungsu. Pasca terjadinya gempabumi Pacitan, di Lusi dapat diamati secara faktual terjadinya perulangan semburan besar disertai limpasan. Semburan Lusi yang biasanya telah permanen dua, saat terjadinya even “Pacitan” semburan Lusi berubah menjadi tiga (Sulung, Bungsu, Bungsu-1). Limpasan lusi baru sebagai indikasi terjadinya even banjir bandang, dapat diindikasikan di utara (Zona Hawai-Osaka) dan di Selatan (Zona Dome) sehingga peralatan survei telah ditenani lumpur dan dilakukan evakuasi. Bersamaan dengan fenomena semburan tiga, saat terjadinya perulangan semburan besar, Drone juga dapat merekam aliran aktif di Zona Dome (baratlaut), dan pertama kalinya dapat merekam Postur Punggungan Siring termasuk batas utara dan selatannya.
TESTIMONI: Tahap II Evolusi Punggungan Siring, dimana Depresi Siring telah diisi air dari sumber Bungsu, membentuk Danau Siring yang luas. Ekspedisi dilaksanakan pada hari libur Minggu 21 September ini memperkuat fakta (TESTIMONI) bahwa perilaku semburan Lusi telah dipengaruhi oleh even tektonik regional. Tumbuh dan perkembangan (Evolusi Punggungan Siring) diawali dengan pembentukan Depresi Kaldera, Danau Kaldera diisi air, Pengisian Danau dengan lumpur, terbentuknya Punggungan Akrasi dengan mekanisme offscrapping. Mengindikasikan bahwa Punggungan Siring aktif dikendalikan oleh Semburan Bungsu. Semburan Bungsu (Lahir 9 April 2010) saat ini telah memainkan peran penting pada dinamika Postur Kawah Lusi, dimana posisinya telah bergerak relatif ke utara dari posisi Lusi Sulung. Evaluasi citra satelit Agustus 2016, telah mengindikasikan dibatasi oleh Bidang Patahan. Dokumen ini disiapkan sebagai salah satu alat bantu dalam menyiapkan TESTIMONI Postur dan Perilaku Lusi Terkini pada akhir 2016 dan WarGame Pengurangan Resiko Bahaya pada masa-masa mendatang.
Rincian Postur Kawah Lusi dengan dua titik semburan, dimana Punggungan Akrasi dibatasi oleh Patahan dengan arah “Watukosek” , dan antara Lusi Bungsu dan Sulung dibatasi oleh Patahan dengan arah timurlaut-baratdaya. Punggungan Siring berpropagasi ke timur, dan pintu keluar aliran air-lumpur halus di sisi utara Punggungan mengarah ke baratlaut. Sehingga perlu mendapatkan perhatian terhadap Risiko Bahaya di Zona Siring, khususnya kestabilan Tanggul Siring. KETERANGAN FOTO (KiriAtas ke Kanan bawah) 1.Rekaman Drone oleh Pilot Suwardi, Apresiasi, karena Drone1 terpaksa mendarat darurat (emergency landing) di Punggungan Akrasi Siring; 2.Suatu keberuntungan pasca “Mantenan” dapat langsung Jalajah Lusi sebagai benchmarkin Citra Drone dan Satelit (8 September 2016); 3.Citra Google Earth 22 Januari 2016 memperlihatkan Postur Semburan Kembar; 4.Citra Satelit 8 Sep. 2016, Semburan Bungsu dan pola luapan lumpur. Integrasi Citra Penginderan Jauh 2016
1.Kiri atas: 22 Jan. 2016, Evolusi Semburan dua dan Punggungan Siring; 2.Perbandingan Citra Drone (Sep.), Satelit (8 Sep), Google Earth Jan. 2016; 3.Postur Kawah aktif Lusi mud volcano, Satelit 8 Sep. 2016 4.Rincian Postur Semburan dan Kawah Lusi bagian selatan, Satelit 8 Sep. 2016
Resume Video Drone, even Semburan Tiga 1.Terekam menyakinkan, Semburan tiga titik dari barat 2.Seaat semburan dua (Sulung dan Bungsu); 3.Rekaman aliran Lusi konvensional ke P25; 4.Batas Punggungan Siring bagian selatan; 5.Punggungan Siring bagian selatan; 6.Batas Punggungan Siring utara, dan pola luapan dan aliran air ke baratlaut; 7.Postur baratlaut Lusi mencakup Pond Ketapang. Album Foto dari Video 9 Menit
Aliran yang konvensional dengan pintu keluar di sisi baratdaya Lusi, merupakan batas antara semburan Sulung dan Bungsu
Batas selatan dari Punggungan Siring, dengan pintu keluar aliran Dome di baratdaya Lusi
Punggungan Siring bagian selatan, sampai lokasi Gedek Bambu untuk menjelajah menekat ke Kawah Bungsu di bagian timur.
Saat Semburan Lusi Sulunt dan Bungsu (baratlaut) besar dari even Gempa Pacitan
Postur Punggungan Siring dengan arah memenjang utara-selatan diambil dari arah barat. Citra Drone bawah kiri memperlihatkan lokasi gedek bambu dan bendera Merah Putih. Citra Google Earth diambil Januari 2016 memperlihatkan posisi Punggungan Siring di sisi barat Punggungan Bungsu
Hari Libur Minggu di akhir bulan September, berhasil menjelajah ke Punggungan Siring terdekat semburan Bungsu. Terlihat postur Punggungan disusun oleh seri punggungan diselingi palung sempit yang sejajar, sangat umum analogi dengan suatu punggungan akrasi pada domain struktur kompresif.
Variasi semburan besar dilihat dari Punggungan Siring
Pada Hari Libur Minggu di akhir bulan September 2016, setelah menghadiri acara “Pernikahan”, untuk Pertama kalinya Tim Khusus BPLS berhasil mencapai gedek secara rombongan. Gedek bambu dipasang untuk menyelamatkan pesawat Drone yang melakukan pendaratan darurat di dekat Punggungan-Kawah Bungsu
Misi Sukses, saatnya meninggalkan Punggungan Siring. Perhatikan batas barat Punggungan Siring, dicirikan dengan fenomena offscrapping (mengeruk Lereng bawah dan menumpuk), dan berpropagasi ke barat dan barat laut (Zona Osaka).
Potur batas barat dari Punggungan siring memperlihatkan struktur Punggungan Akrasi dengan mekanisme offscrapping, perhatikan batas dengan tiang bendera Merah Putih, mengindikasikan masih aktifnya pergerakan ke barat. Punggungan Siring yang berpropagasi ke baratlau (Zona Osaka)
Citra Drone memperlihatkan sisi utara dari Punggungan Siring, sebagai batas pintu keluar aliran Lusi ke baratlaut melalui beberapa sungai. Di utara terlihat dampak dari aliran/luapan lumpur dari Gempa Pacitan.
Indikasi tahap awal pembentukan suatu struktur punggungan akrasi di sisi baratlaut (Osaka).
Berjalan di zona limpasan di Utara Lusi, pasca terjadinya Gempa Pacitan. Lokasi diperlihatkan dari Citra Drone. https://hardiprasetyolusi.files.wordpress.com/2016/11/slide311.jpg?w=900 Batas barat dari Kanal Ponton (hasil pengerukan) dicirikan sebagai zona limpasan Lusi halus (warna keputihan) hasil dari Semburan Bungsu.
Gryphon yang berkembang di dataran Punggungan Akrasi Siring (sisi barat) batas punggungan.
PENUTUP
Penyelidikan Fenomena perulangan semburan Lusi yang besar bersamaan semburan menjadi tiga, dengan fokus di Punggungan Siring, hanya mungkin dilaksanakan setelah berhasil dibangun infrastruktur jembatan mobil dan jembatan sepeda motor. Sehingga Hunter-1 bisa mencapai lokasi Posko Tenda di Utara Lusi, selanjutnya untuk menuju ke Punggungan Siring di sisi barat, telah dilakukan dengan media sepeda Motor.
EPILOG Tersedianya Citra Drone diambil September 21, Citra Google Earth 21 Januari dan 15 Agustus 2016, didukung terbangunnya infrastruktur jembatan bambu untuk mobil dan motor, sehingga fenomena perulangan semburan Lusi besar dengan tiga titik semburan disertai dengan limpasan lumpur di utara dan selatan, dapat didokumentasikan dengan baik. Pasca terjadinya gempabumi Pacitan, di Lusi dapat diamati secara faktual terjadinya perulangan semburan besar disertai limpasan. Semburan Lusi yang biasanya telah permanen dua menjadi tiga. Limpasan lusi baru sebagai indikasi terjadinya even banjir bandang, dapat diindikasikan di utara (Zona Hawai-Osaka) dan di Selatan (Zona Dome) sehingga peralatan survei telah ditenani lumpur dan dilakukan evakuasi. Bersamaan dengan fenomena semburan tiga, saat terjadinya perulangan semburan besar, Drone juga dapat merekam aliran aktif di Zona Dome (baratlaut), dan pertama kalinya dapat merekam Postur Punggungan Siring termasuk batas utara dan selatannya. Ekspedisi dilaksanakan pada hari libur Minggu 21 September ini memperkuat fakta (TESTIMONI) bahwa perilaku semburan Lusi telah dipengaruhi oleh even tektonik regional. Tumbuh dan perkembangan (Evolusi Punggungan Siring) diawali dengan pembentukan Depresi Kaldera, Danau Kaldera diisi air, Pengisian Danau dengan lumpur, terbentuknya Punggungan Akrasi dengan mekanisme offscrapping. Mengindikasikan bahwa Punggungan Siring aktif dikendalikan oleh Semburan Bungsu. Sehingga perlu mendapatkan perhatian terhadap Risiko Bahaya di Zona Siring, khususnya kestabilan Tanggul Siring. Terkait Perulangan Semburan Lusi besar-1: Even Pacitan September 2016: Juni 23, 2017 FENOMENA SEMBURAN GEYSER LUSI DUA: GOOGLE EARTH AGUSTUS 2016 Juni 23, 2017 Dinamika Lusi September: Minggu 25-26 Sep. 2016 yang luar biasa September 26, 2016

Jumat, 11 Oktober 2019

OUTLOOK PENANGGULANGAN LUSI KE DEPAN PASCA 2017



Image result for GEyser lusi 2019


OUTLOOK PENANGGULANGAN LUSI KE DEPAN PASCA 2017

Konribusi "GEYSER LUSI LIBRARY @ VIRTUAL MUSEUM 2018",  Posisi pasca Lusi semakin mantap sebagai sistem Hidrotermal pada sedimen  (Sediment -hosted hydrothermal system) telah dibuktikan terakhir dari hasil Strudi Seismik Tomografi "berhubungan mesra dengan kantong magma dari gunung api Arjuno-Welirang-Penanggungan". WHAT NEXT LUSI



ALBUM YOUTUBE LAINNYA:



PERINGATAN 1 TAHUN KUNJUNGAN PRESIDEN RI JOKO WIDODO KE LUSI

25 Agustus 2015 Presiden RI Joko Widodo mengunjungi Lusi dalam rangka menindaklanjuti DIGULIRKANNYA DANA ANTISIPASI 2015 yang ditugaskan secara khusus kepada BPLS.
Kesuksesan Dana Antisipasi yang saya sebut sebagai "THE GOLDEN TIME" (PELUANG EMAS), untuk menuntaskan permasalahan Sosial Kemasyarakatan di dalam PAT. Selanjutnya sebagai Tonggak untuk menggulirkan Paradigma Baru Dari Bencana Menuju Manfaat dengan Pilar HIDUP HARMONI DENGAN BENCANA.

@ LUAR BIASA YOUTUBE VIDEO YANG SAYA BERI SANDI " PERINGATA HARI BUMI" DIPERSEMBAHKAN OLEH SEORANG ARTIS SUSAN Susan Norrie DARI SIDNEY AUSTRALIA.

KARENA SUSAN NORRIE BENAR-BENAR MENJELAJAH LUSI DISERTAI 2 KAMERAMEN DARI JEPANG. SEHINGGA SAYA MENOBATKAN SEBAGAI "SRIKANDI LUSI".



IKUTI DAN SIMAK YOUTUBE DARI SEORANG ARTIS TENTANG GEYSER LUSI





@ GPR -TAHUN PERTAMA BPLS PADA MISI NASIONAL PENANGGULANGAN LUSI,
Semburan Geyser Lusi saat itu dipersepsikan sebagai suatu mud volcano konvensional berhubungan dengan mekanisme volcanisme sedimen (sediment volcanism) terbesar, terunik, terkontroversi yang pernah terjadi di dunia.
Menuntut dilakukan Inovasi, Belajar Sambil Bekerja "Learning by Doing", Mengelola Kontroversi untuk Kebersamaan Mencari Solusi yang Holistik untuk Melihat ke depan menuju Hidup Harmoni dengan Bencana.

 

KOLEKSI ALBUM YOTUBE LUSI "GEYSER LUSI LIBRARY&VIRTUAL MUSEUM"
AGU
8,25 rb subscriber
On May 29, 2006, mud started erupting from several sites on the Indonesian island of Java. Boiling mud, water, rocks and gas poured from newly-created vents in the ground, burying entire towns and compelling many Indonesians to flee. By September 2006, the largest eruption site reached a peak, and enough mud gushed on the surface to fill 72 Olympic-sized swimming pools daily. The eruption, known as Lusi, is still ongoing and has become the most destructive ongoing mud eruption in history. Now, more than 11 years after it first erupted, researchers may have figured out why the mudflows haven’t stopped: deep underground, Lusi is connected to a nearby volcanic system.
In a new study in the Journal of Geophysical Research: Solid Earth, a journal of the American Geophysical Union, researchers applied a technique geophysicists use to map Earth’s interior to image the area beneath Lusi. The images show the conduit supplying mud to Lusi is connected to the magma chambers of the nearby Arjuno-Welirang volcanic complex through a system of faults 6 kilometers (4 miles) below the surface. Studying the connection of these two systems could help scientists to better understand how volcanic systems evolve, whether they erupt magma, mud or hydrothermal fluids, according to the authors.
Read more here: https://news.agu.org/press-release/sc...
Read the new research paper here: http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10...
Music by: nightWalk by airtone (c) copyright 2017 Licensed under a Creative Commons Attribution Noncommercial (3.0) license. http://dig.ccmixter.org/files/airtone...
Video Produced by AGU
AGU producers: Lauren Lipuma and Derek Sollosi.
Watch a Mud Volcano That's Been Erupting for 10 Years | National Geographic
ALBUM YOUTUBE ~400 , BILA RATA-RATA 1 KONTEN 2 MENIT MAKA PERLU WAKTU 800JAM UNTUK MELIHAT SEMUA.
Mungkin tidak berlebihan pada acara Seminar Lusi dilaksanakan PPLS di Bandung, Perwakilan dari ITB memberikan Apresiasi atas Inovasi membangun GEYSER LUSI LIBRARY&VIRTUAL MUSEUM yang disampaikan Sangat Bermanfaat dan suatu pernyataan bahwa pengembangnya sebagai Tokoh Demokrasi Informasi di Milinium? Ya Terima Kasih Apresiasinya yang tulus dan Profesional dari Civitas Akedemi ITB.
Kebetulan BPLS telah menda tangani MoU Kerjasama, hasil Kongkrit dari Transfer Knowledge dan KnowHow sehingga BPLS telah memiliki teknologi TLS mendampingi GPR dimana Proses belajar dari PPPGL dan Badan Geologi, KESDM.
Seperti apa evolusi semburan Lusi 2007-2018,
Evolusi dari semburan mud volcano konvensional, dikendalikan oleh volkanisme sedimen.
Menjadi hibrida Geyser Lusi sebagai sistem hidrotermal pada sedimen busur belakang, berhubungan dengan gunungapi di selatannya, menyemburkan breksi lumpur bersiklus diselingi dengan gelombang hidrotermal. Postur dan Perilaku Geyser Lusi sangat sensitif, berubah dramatis pasca gempabumi megathrust dan busurbelakang

Dinamika Postur Lusi JANUARI - JULI 2018 Evaluasi Langkah Mitigasi - Indikasi Geohazard Untuk Pengurangan Risiko Bencana Berdasarkan Citra Drone (Pilot Adang PPLS)

@ PEMBENTUKAN PUNGGUNGAN HIMALAYA LUSI, DENGAN MEKANISME LONGSORAN DANPEMBENTUKAN PRISMA AKRASI SESAR NAIK TINGGI 25 M PANJANG 300M, DAPAT DIANALOGIKAN DENGAN FENOMENA LIKUIFAKSI PASCA GEMPA/TSUNAMI DI PALU.

Pasca Dr. Danny Hilman Natawidjaja manyajikan beberapa bagian pelajaran dari Gempa/Tsunami Palu dan dari P3G, saya menampilkan Punggungan Himalaya yang bersejarah. Karena pasca kejadian Rencana Seismik 3D ditunda disamping penolakan warga terdampak yang luar biasa.
Penerbangan Heli diatas LUSI Mei 2011 beberapa hari sebelum dilaksanakan SIMPOSIUM INTERNASIONAL ILMIAH LUSI 25 Mei. Salah satu Target adalah melihat dampak langsung Pembentukan Punggungan Himalaya (analogi tektonik tumbukan mikro) dan hubungan vent geyser Lusi Sulung (2006) dan Bungsu (2010).
BLOG: YOUTUBE SALAH SATU DARI 400 KONTENNote Penerbangan HELI oleh Pak Soffian Hadi Joyopranoto, Diputi Operasi BPLS,


GEYSER LUSI: Penanggulangan Bencana “Inovatif & Holistik” Menuju ke Manfaat
Kontribusi "GEYSER LUSI LIBRARY@ VIRTUAL MUSEUM 2018"
HARDI PRASETYO

PAPARAN PADA SEMAR LUMPUR SIDOARJO "HIDUP HARMONI DENGAN BENCANA", 19 SEPTEMBER 2019 DI BANDUNG
DILAKSANAKAN OLEH PPLS "PUSAT PENGENDALIAN LUMPUR SIDOARJO", Satuan Eselon 2 dibawah Ditjen SUMBER DAYA MINERAL, KEMENTRIAN PUPR.

@ DINAMIKA LUSI DARI WAKTU KE WAKTU (2004-2009)
Produksi: Januari 2018 GEYSER LUSI LIBRARY & VIRTUAL MUSEUM 2018“STORY BOARD WHAT ON LUSI 2006-2018”, Hardi Prasetyo

BASELINE CITRA SATELIT, FOTO UDARA DAN PENGAMATAN
LAPANGAN SECARA BERKELANJUTAN


@ INOVASI TINDAK LANJUT ARAHAN PRESIDEN RI PENGEMBANGAN PULAU LUSI KEDEPAN
Prasetyo 2010: Impian Gebyar Terjun Bebas di Pulau Lusi
PULAU LUMPUR DAN WANAMINA: SUB SISTEM PENANGGULANGAN LUSI MUD VOLCANO
PENJAJAKAN AWAL ACARA ‘GEBYAR TERJUN BEBAS DI TANJUNG LUMPUR MUSIM PANAS 2010’
Dikontribusikan Oleh: Prof. Dr. Hardi Prasetyo
Wakil Kepala BPLS, Anggota Persatuan Terjun Payung AVES Jawa Barat
Ketua Pelaksana Even Nasional “SELAM ESTAFET SCUBA DIVING NAD KE MAKASSAR DALAM RANGKA MENYEMARAKKAN HARI MARITIM DUNIA”
Langkah awal dan penjajakan,
Sebagai tindak lanjut arah kebijakan Presiden RI untuk pengembangan Zona Pesisir Tanjung Lumpur secara terpadu (integreted coastal zone manament) yang dapat menciptakan nilai tambah ekonomi, sosial dan perlindungan lingkungan
Even-1 (pionir) Penerjunan Bebas (Sky diving jump)
Dengan Pendaratan di Tanjung Lumpur
Dikontribusikan oleh Hardi Prasetyo
Anggota Persatuan Terjun Payung AVES
Ketua Hakim Pertandingan (Chief Judge Competation) Kejuaraan Terjun Payung Nasional (Kejurnas) di Bandung


Senin, 07 Oktober 2019

GPR- Geohazard LUSI Sistem Hidrotermal pada Sedimen: Pengurangan Risiko ...


























GPR- Geohazard LUSI
Sistem Hidrotermal pada Sedimen
: Pengurangan Risiko
Bencana Bersiklus


















Dipaparkan Oleh: Hardi Prasetyo, Mantan Pimpinan
BPLS 2007-2017
Didukung: Alwi Husein BPLS-PPLS

@
Pengenalan GPR pada Tanggul Lusi 2007
@
Analogi pencitraan bawah permukaan dangkal GPR, bervariasi seismik refleksi
2007, diproses ulang 2009, 2011 dan 2015
@Era
Baru Citra TLS dan InSAR (Andreas 2017), Penafsiran penampang seismik refleksi
diproses ulang memanjang dari Lokasi PRG-1 sebagai Geyser purba telah mengalami
struktur runtuh ~700m.  Disisi timur
ditafirkan tubuh volkanik. Lokasi BJP-1 stratigrafi mencapai serpih Formasi
Ngimbang; Penampang Seismik Tomografi sebagai bukti Lusi mempunyai hubungan
dengan gunung api AWR;
@
Outlook ke depan dirangkum hasil studi Informasi Simulasi Kondisi Bawah
Permukaan diringkas Isu Aktual dan Pemaknaan posisi 2018 terhadap Implikasi
Lusi sebagai Sistem Hidrotermal aktif pada sedimen berhubungan dengan gunung
api AWR.