Geophysical Research Abstracts Vol. 20, EGU2018-9960, 2018 EGU General Assembly 2018 © Author(s) 2018.
Sistem Saluran memasok Erupsi Lusi diungkapkan dari Tomografi Ambient Noise (TAN)
The Plumbing System Feeding the Lusi Eruption Revealed by Ambient Noise Tomography
Mohammad Fallahi (1), Anne Obermann (2), Matteo Lupi (3),
Karyono Karyono (1), and Adriano Mazzini (1) (1) Centre for Earth Evolution and Dynamics (CEED), University of Oslo, Oslo, Norway, (2) ETH, SED, Zürich, Switzerland (anne.obermann@sed.ethz.ch), (3) Department of Earth Sciences, University of Geneva, Geneva, Switzerland
Ditinjau Oleh: Dr. Hardi Prasetyo
Sciences Manager, Misi Nasional Penanggulangan Bencana LUSI
Abstrak
Lusi adalah induk sedimen sistem hidrotermal (a sediment-hosted hydrothermal system), dengan menampilkan perilaku erupsi geyser yang didominasi klastik (featuring clastic-dominated geyser-like eruption behavior) di Jawa Timur, Indonesia.
Telah digunakan ambient seismic noise cross correlations sekitar 10 bulan dari 30 stasiun seismik temporer, untuk mendapatkan model anomali kecepatan gelombang 3-D masing-masing di bawah Lusi, kompleks vulkanik Arjuno-Welirang yang berdekatan, dan sistem sesar Watukosek yang menghubungkan keduanya.
Hasil studi ini mengungkapkan suatu hydrothermal plume, yang berakar pada kedalaman minimum 6 km yang mencapai permukaan di lokasi Lusi (rooted at a minimum 6 km depth that reaches the surface at the Lusi site).
Selanjutnya, inversi menunjukkan bahwa anomali vertikal ini terhubung ke kompleks vulkanik yang berdekatan (the inversion shows that this vertical anomaly is connected to the adjacent volcanic complex) melalui koridor kecepatan rendah (~ 3 km lebar) yang mengiris area survei pada kedalaman ~ 4-6 km (through a narrow (∼3 km wide) low velocity corridor slicing the survey area at a depth of ∼4–6 km).
Arah NE-SW dari zona memanjang ini (The NE-SW direction of this elongated zone) sesuai dengan liniasi sistem sesar Watukosek (matches the strike of the Watukosek fault system).
Kantong magma yang berbeda (Distinct magmatic chambers) juga diperkirakan berada di bawah gunung api aktif (below the active volcanoes).
Tomografi skala besar ini memiliki contoh yang luar biasa dari koneksi bawah permukaan (The large-scale tomography features an exceptional example of a subsurface connection) antara komplek vulkanik dan sistem sistem hidrotermal yang soliter (between a volcanic complex and a solitary erupting hydrothermal system) yang menjadi induk pada suatu cekungan sedimen di busur balakang yang kaya hidrokarbon (hosted in a hydrocarbon-rich back-arc sedimentary basin).
Hasil ini konsisten dengan suatu skenario dimana cairan berkedudukan dalam (These results are consistent with a scenario where deep-seated fluids) misalnya, magma dan cairan hidrotermal (e.g., magmas and released hydrothermal fluids) yang mengalir di sepanjang daerah diperkuat transmisivitasnya (flow along a region of enhanced transmissivity), yaitu zona deformasi dari sistem patahan Watukosek (i.e. the Watukosek fault system damage zone) dari busur vulkanik menuju cekungan busur belakang tempat Lusi berada (from the volcanic arc toward the back arc basin where Lusi resides).
Reaksi metamorfosis yang dipicu terjadi pada kedalaman di sedimen kaya organik (The triggered metamorphic reactions occurring at depth in the organic-rich sediments) membangkitkan suatu overpressure yang signifikan dan cairan mengalami upwelling yang saat ini dilepaskan di situs letusan Lusi dengan spektakuler (generated significant overpressure and fluid upwelling that is today released at the spectacular Lusi eruption site).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar