Dongeng Lusi Gelisah Pasca Gempa Pacitan 2016
MENYAPA Pak Adang mantan BPLS saat ini PPLS PUPR:
Apa khabar, semoga Semuanya Sehat. saya Sedang siapkan Ebook untuk kontribusi Museum dan Perpustakaa Purnomo Yusgiantoro Center dibangun oleh Prof Purnomo Yusgiantoro mantan Menteri ESDM dan DP TIMNAS.
Saya kaget ketika menelusuri Semua Posting di Internet, sulit dipercaya mungkin mencapai 2000 an, YouTube saja sudah mendekati 500an.
Pak Adang, Chandra, Adi, dan teman-teman lain di Pos Pantau sangat berjasa bersusah-susah ketika menemani saya 10 TAHUN MENGASUH LUSI DENGAN PENUH PERHATIAN.
Sampai bila tidak pulang ke Bandung, hari Libur Saptu dan Minggu justru fokus di LUSI.
Pak Adang juga ingat bila di lapangan saya sering di depan, karena ya pengalaman sebagai Geolog. Apalagi bila Gowes pake Sepeda Sering Sendirian.
NAMUN Kekayaan Informasi Aktual dengan rentang waktu Pendek, nilainya bukan main.
Apalagi saya dapat bantuan sebagai mantan Sekjen MAPIN untuk dapatkan Citra Satelit bahkan Menerbangkan Helikopter di atas Lusi.
Dan lengkaplah saat kita bisa menerbangkan Drone baik di Lusi atau di Pulau Lusi yang remote.
Apalagi TESTIMONI berhasil merekam PERILAKU LUSI YANG BERUBAH PASCA GEMPABUMI (4 Even) diawali Gempa Pacitan dengan Pak Suwardi.
Saya Sudah "Kangen Lusi" setelah pulang kampung 2018, namun ya masih suka lihat dari Drone 2020 (publikasi di Internet) dan Google Earth.
Insya Allah suatu saat Reuni dgn Teman-teman yang Luar Biasa.
HP Pyc
Link: Even Pacitan September 2016: Implikasi Perulangan Semburan Lusi besar
LINk:
Luar Biasa dan Suatu Anugerah
FENOMENA SEMBURAN LUSI TIGA TITIK
POSTUR PUNGGUNGAN AKRASI SIRING
Dikontribusikan Oleh:
Dr. Hardi Prasetyo, Plt. Kepala BPLS
Didukung oleh Tim Lapangan BPLS
dan Kontribusi Drone oleh Suwardi BAP
TESTIMONI:
Pertama kalinya dapat direkam fenomane langka Semburan Lusi Tiga titik (Sulung, Bungsu dan Bungsu-1) dalam dimensi yang besar.
Pertama kalinya Punggungan Akrasi Siring di barat dari Semburan Bungsu, dapat dijelajahi, sehingga dapat direkam benchmarking rekaman citra Drone.
Bersyukur telah tersedia (dari IT BPLS) Citra Satelit 8 September 2016, walaupun saat itu terekam semburan hanya satu (Bungsu) yang dominan.
Citra Google Earth 22 Januari 2016, sangat Ideal memperlihatkan Postur Semburan Lusi Dua dan perkembangan Punggungan Siring di sisi barat.
21 September (Pengantenan ke Lusi) dapat direkam Postur Lusi pasca even Semburan dahsyat, dari Utara (Tenda) sampai ke Punggungan Akrasi, lokasi dimana Drone-1 telah terpaksa mendarat darurat.
RINGKASAN
Tersedianya Citra Drone diambil September 21 2016, Citra Google Earth 21 Januari dan 15 Agustus 2016, didukung terbangunnya infrastruktur jembatan bambu untuk mobil dan motor. Sehingga fenomena perulangan semburan Lusi besar dengan tiga titik semburan disertai dengan limpasan lumpur di utara dan selatan, dapat didokumentasikan dengan baik.
Penafsiran Postur Lusi, dari Citra Google Earth 15 Agustus 2016, memperlihatkan Geometri Punggungan Siring, dibatasi sisi timurnya dengan Patahan Siring yang membatasi kawah timur Lusi Bungsu.
Pasca terjadinya gempabumi Pacitan, di Lusi dapat diamati secara faktual terjadinya perulangan semburan besar disertai limpasan.
Semburan Lusi yang biasanya telah permanen dua, saat terjadinya even “Pacitan” semburan Lusi berubah menjadi tiga (Sulung, Bungsu, Bungsu-1).
Limpasan lusi baru sebagai indikasi terjadinya even banjir bandang, dapat diindikasikan di utara (Zona Hawai-Osaka) dan di Selatan (Zona Dome) sehingga peralatan survei telah ditenani lumpur dan dilakukan evakuasi.
Bersamaan dengan fenomena semburan tiga, saat terjadinya perulangan semburan besar, Drone juga dapat merekam aliran aktif di Zona Dome (baratlaut), dan pertama kalinya dapat merekam Postur Punggungan Siring termasuk batas utara dan selatannya.
TESTIMONI: Tahap II Evolusi Punggungan Siring, dimana Depresi Siring telah diisi air dari sumber Bungsu, membentuk Danau Siring yang luas.
Ekspedisi dilaksanakan pada hari libur Minggu 21 September ini memperkuat fakta (TESTIMONI) bahwa perilaku semburan Lusi telah dipengaruhi oleh even tektonik regional.
Tumbuh dan perkembangan (Evolusi Punggungan Siring) diawali dengan pembentukan Depresi Kaldera, Danau Kaldera diisi air, Pengisian Danau dengan lumpur, terbentuknya Punggungan Akrasi dengan mekanisme offscrapping. Mengindikasikan bahwa Punggungan Siring aktif dikendalikan oleh Semburan Bungsu.
Semburan Bungsu (Lahir 9 April 2010) saat ini telah memainkan peran penting pada dinamika Postur Kawah Lusi, dimana posisinya telah bergerak relatif ke utara dari posisi Lusi Sulung. Evaluasi citra satelit Agustus 2016, telah mengindikasikan dibatasi oleh Bidang Patahan.
Dokumen ini disiapkan sebagai salah satu alat bantu dalam menyiapkan TESTIMONI Postur dan Perilaku Lusi Terkini pada akhir 2016 dan WarGame Pengurangan Resiko Bahaya pada masa-masa mendatang.
Rincian Postur Kawah Lusi dengan dua titik semburan, dimana Punggungan Akrasi dibatasi oleh Patahan dengan arah “Watukosek” , dan antara Lusi Bungsu dan Sulung dibatasi oleh Patahan dengan arah timurlaut-baratdaya. Punggungan Siring berpropagasi ke timur, dan pintu keluar aliran air-lumpur halus di sisi utara Punggungan mengarah ke baratlaut.
Sehingga perlu mendapatkan perhatian terhadap Risiko Bahaya di Zona Siring, khususnya kestabilan Tanggul Siring.
KETERANGAN FOTO (KiriAtas ke Kanan bawah)
1.Rekaman Drone oleh Pilot Suwardi, Apresiasi, karena Drone1 terpaksa mendarat darurat (emergency landing) di Punggungan Akrasi Siring;
2.Suatu keberuntungan pasca “Mantenan” dapat langsung Jalajah Lusi sebagai benchmarkin Citra Drone dan Satelit (8 September 2016);
3.Citra Google Earth 22 Januari 2016 memperlihatkan Postur Semburan Kembar;
4.Citra Satelit 8 Sep. 2016, Semburan Bungsu dan pola luapan lumpur.
Integrasi Citra Penginderan Jauh 2016
1.Kiri atas: 22 Jan. 2016, Evolusi Semburan dua dan Punggungan Siring;
2.Perbandingan Citra Drone (Sep.), Satelit (8 Sep), Google Earth Jan. 2016;
3.Postur Kawah aktif Lusi mud volcano, Satelit 8 Sep. 2016
4.Rincian Postur Semburan dan Kawah Lusi bagian selatan, Satelit 8 Sep. 2016
Resume Video Drone, even Semburan Tiga
1.Terekam menyakinkan, Semburan tiga titik dari barat
2.Seaat semburan dua (Sulung dan Bungsu);
3.Rekaman aliran Lusi konvensional ke P25;
4.Batas Punggungan Siring bagian selatan;
5.Punggungan Siring bagian selatan;
6.Batas Punggungan Siring utara, dan pola luapan dan aliran air ke baratlaut;
7.Postur baratlaut Lusi mencakup Pond Ketapang.
Album Foto dari Video 9 Menit
Aliran yang konvensional dengan pintu keluar di sisi baratdaya Lusi, merupakan batas antara semburan Sulung dan Bungsu
Batas selatan dari Punggungan Siring, dengan pintu keluar aliran Dome di baratdaya Lusi
Punggungan Siring bagian selatan, sampai lokasi Gedek Bambu untuk menjelajah menekat ke Kawah Bungsu di bagian timur.
Saat Semburan Lusi Sulunt dan Bungsu (baratlaut) besar dari even Gempa Pacitan
Postur Punggungan Siring dengan arah memenjang utara-selatan diambil dari arah barat.
Citra Drone bawah kiri memperlihatkan lokasi gedek bambu dan bendera Merah Putih.
Citra Google Earth diambil Januari 2016 memperlihatkan posisi Punggungan Siring di sisi barat Punggungan Bungsu
Hari Libur Minggu di akhir bulan September, berhasil menjelajah ke Punggungan Siring terdekat semburan Bungsu. Terlihat postur Punggungan disusun oleh seri punggungan diselingi palung sempit yang sejajar, sangat umum analogi dengan suatu punggungan akrasi pada domain struktur kompresif.
Variasi semburan besar dilihat dari Punggungan Siring
Pada Hari Libur Minggu di akhir bulan September 2016, setelah menghadiri acara “Pernikahan”, untuk Pertama kalinya Tim Khusus BPLS berhasil mencapai gedek secara rombongan. Gedek bambu dipasang untuk menyelamatkan pesawat Drone yang melakukan pendaratan darurat di dekat Punggungan-Kawah Bungsu
Misi Sukses, saatnya meninggalkan Punggungan Siring. Perhatikan batas barat Punggungan Siring, dicirikan dengan fenomena offscrapping (mengeruk Lereng bawah dan menumpuk), dan berpropagasi ke barat dan barat laut (Zona Osaka).
Potur batas barat dari Punggungan siring memperlihatkan struktur Punggungan Akrasi dengan mekanisme offscrapping, perhatikan batas dengan tiang bendera Merah Putih, mengindikasikan masih aktifnya pergerakan ke barat.
Punggungan Siring yang berpropagasi ke baratlau (Zona Osaka)
Citra Drone memperlihatkan sisi utara dari Punggungan Siring, sebagai batas pintu keluar aliran Lusi ke baratlaut melalui beberapa sungai. Di utara terlihat dampak dari aliran/luapan lumpur dari Gempa Pacitan.
Indikasi tahap awal pembentukan suatu struktur punggungan akrasi di sisi baratlaut (Osaka).
Berjalan di zona limpasan di Utara Lusi, pasca terjadinya Gempa Pacitan. Lokasi diperlihatkan dari Citra Drone.
https://hardiprasetyolusi.files.wordpress.com/2016/11/slide311.jpg?w=900
Batas barat dari Kanal Ponton (hasil pengerukan) dicirikan sebagai zona limpasan Lusi halus (warna keputihan) hasil dari Semburan Bungsu.
Gryphon yang berkembang di dataran Punggungan Akrasi Siring (sisi barat) batas punggungan.
PENUTUP
Penyelidikan Fenomena perulangan semburan Lusi yang besar bersamaan semburan menjadi tiga, dengan fokus di Punggungan Siring, hanya mungkin dilaksanakan setelah berhasil dibangun infrastruktur jembatan mobil dan jembatan sepeda motor.
Sehingga Hunter-1 bisa mencapai lokasi Posko Tenda di Utara Lusi, selanjutnya untuk menuju ke Punggungan Siring di sisi barat, telah dilakukan dengan media sepeda Motor.
EPILOG
Tersedianya Citra Drone diambil September 21, Citra Google Earth 21 Januari dan 15 Agustus 2016, didukung terbangunnya infrastruktur jembatan bambu untuk mobil dan motor, sehingga fenomena perulangan semburan Lusi besar dengan tiga titik semburan disertai dengan limpasan lumpur di utara dan selatan, dapat didokumentasikan dengan baik.
Pasca terjadinya gempabumi Pacitan, di Lusi dapat diamati secara faktual terjadinya perulangan semburan besar disertai limpasan.
Semburan Lusi yang biasanya telah permanen dua menjadi tiga.
Limpasan lusi baru sebagai indikasi terjadinya even banjir bandang, dapat diindikasikan di utara (Zona Hawai-Osaka) dan di Selatan (Zona Dome) sehingga peralatan survei telah ditenani lumpur dan dilakukan evakuasi.
Bersamaan dengan fenomena semburan tiga, saat terjadinya perulangan semburan besar, Drone juga dapat merekam aliran aktif di Zona Dome (baratlaut), dan pertama kalinya dapat merekam Postur Punggungan Siring termasuk batas utara dan selatannya.
Ekspedisi dilaksanakan pada hari libur Minggu 21 September ini memperkuat fakta (TESTIMONI) bahwa perilaku semburan Lusi telah dipengaruhi oleh even tektonik regional.
Tumbuh dan perkembangan (Evolusi Punggungan Siring) diawali dengan pembentukan Depresi Kaldera, Danau Kaldera diisi air, Pengisian Danau dengan lumpur, terbentuknya Punggungan Akrasi dengan mekanisme offscrapping. Mengindikasikan bahwa Punggungan Siring aktif dikendalikan oleh Semburan Bungsu.
Sehingga perlu mendapatkan perhatian terhadap Risiko Bahaya di Zona Siring, khususnya kestabilan Tanggul Siring.
Terkait
Perulangan Semburan Lusi besar-1: Even Pacitan September 2016:
Juni 23, 2017
FENOMENA SEMBURAN GEYSER LUSI DUA: GOOGLE EARTH AGUSTUS 2016
Juni 23, 2017
Dinamika Lusi September: Minggu 25-26 Sep. 2016 yang luar biasa
September 26, 2016